LOMBOK – Rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-79 yang digelar di Desa Lendang Nangka, Kecamatan Masbagek, Lombok Timur berakhir tangis.
Satu peserta lomba lari bernama Muh. Windi, 15 tahun warga setempat meninggal dunia setelah mengikuti lomba lakri 5 kilo meter (KM) yang berlangsung, Rabu (7/8/2024).
Panitia lomba lari, Herman Hadi menyampaikan jika kegiatan lomba tersebut dibuka Pukul 08.30 Wita dengan jumlah peserta sebanyak 25 orang.
“Korban bersama peserta yang lain semua sampai ke garis finis dengan jarak tempuh 5 KM dengan waktu sekitar 45 menit,” ungkapnya, Kamis (8/8/2024).
Diceritakan dia, korban sampai finis pada urutan kelima. Korban yang juga siswa MTs Kelas III ini terlihat dalam kondisi kelelahan saat itu. Kemudian pihak panitia memberitahukan kepada guru pendamping, sehingga korban sempat dilarikan ke Puskesmas Lendang Nangka.
“Panitia sudah menyiapkan dan menstanbaykan petugas dan mobil ambulans untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, tapi saat kejadian mobil ambulans dan petugas dari PKM Lendang Nangka sedang menjemput peserta lari putri yang kecapain juga,” ceritanya.
Terpisah, guru MTs Zaenul Hasan Lendang Nangka, Asrorudi menerangkan jika korban dan siswa lainnya sempat diberikan uang sebesar Rp 50 ribu untuk bekal sarapan. Korban sebutnya saat mengikuti lomba dalam kondisi baik, sehingga bisa menyelesaikan lomba. Namun selang beberapa lama setelah finis korban terlihat gemetaran dan kejang- kejang.
“Setelah minum air korban terlihat gemetaran dan kejang dengan posisi tidur kemudian oleh guru bersama BKD langsung membawa korban menggunakan sepeda motor ke Puskesmas Lendang Nangka,” ceritanya.
Sementara, dokter PKM Lendang Nangka, Maftuah menerangkan jika pihaknya tidak bisa memastikan penyebab kematian korban sebelum adanya pemeriksaan lanjutan. Korban setelah sampai di PKM, cerita dokter, langsung masuk ke ruang UGD untuk dilakukan pertolongan dan pemeriksaan awal. Dimana dalam pemeriksaan tersebut korban diketahui sudah meninggal dunia.
“Saat dilakukan pemeriksaan, dennyut nadi tidak teraba, tangan dingin dan henti napas,” terangnya.
Pihaknya menyebut tidak ada ditemukan gejala lain di luar tubuh korban yang mengarah pada penyebab meninggalnya. Namun pihak keluarga tidak mengizinkan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan dibawa pulang.
Camat Masbagek Agus Safandi menambahkan, pihak keluarga menolak untuk dilakukan outopsi. Jenazah korban setelah dinyatakan meninggal dunia dibawa ke rumah duka kemudian dimakamkan hari ini.
“Pihak keluarga menerima sebagai musibah,” kata camat.(fen)