Bertahun-tahun Minta Truk Tangki, Bupati Pathul Berikan Sinyal 2025

oleh -341 Dilihat
FOTO ANIS PRABOWO JURNALIS KORANLOMBOK.ID / Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri bersama perwakilan pejabat BNPB meletakan batu pertama pembanguna Gedung Pusdalops BPBD Lombok Tengah Kamis, (5/12/2024).

LOMBOK – Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri memberikan sinyal untuk mewujudkan permintaan sejak lama, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memiliki mobil truck tangki air bersih. Diketahui, BPBD selama ini mengeluhkan tidak adanya mobil tangki untuk mendistribusikan air bersih di musim kemarau kepada masyarakat.

Pathul mengklaim Pemkab memperhatikan segala kebutuhan penanggulangan bencana di BPBD, termasuk permintaan pengadaan armada mobil tangki tahun 2025.

“Mudahan ya, sudah masuk (anggaran, red) itu,” tegas Bupati setelah peletakan batu pertama Gedung Pusdalops BPBD Lombok Tengah Kamis, (5/12/2024).

Baca Juga  Jemaah Haji Lombok Tengah Sujud Syukur, Satu Meninggal Dunia

 

Disamping itu, Pathul bersama dengan perwakilan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Lombok Tengah dengan total anggaran Rp 2 milliar.

Dimana fungsi gedung tersebut untuk kegiatan lintas SKPD yang juga dilengkapi dengan sejumlah peralatan penanggulangan bencana.

Baca Juga  Menunggu Sanksi Sekda NTB dari KASN

“Mudahan sebagai cikal bakal untuk kebutuhan penanggulangan kegawat daruratan bencana di Lombok Tengah,” kata Pathul.

 

Selain itu Pemkab juga berharap personel tim reaksi cepat (TRC) kedepan akan ditambah baik dari segi jumlah maupun kemampuannya melalui pelatihan dan edukasi, sehingga kedepan bisa memenuhi target dan persyaratan yang sesuai standart operasional dari BPBD.

 

Sebelumnya, BPBD Lombok Tengah kesulitan menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat karena masih meminjam armada mobil tangki di PDAM dan PMI.

Baca Juga  Diperkirakan Lebih dari Lima Ekor Buaya di Wilayah Awang

 

Selain itu karena jumlah tim TRC yang berjaga hanya delapan orang yang dibagi dalam dua sift, sehingga penanggulangan bencana secara cepat masih terasa kewalahan apalagi jika terjadi pada waktu yang bersamaan.

“Idealnya 30 orang dimana setiap harinya yang bertugas 10 orang,” sahut Kepala Pelaksana BPBD Lombok Tengah, Ridwan Mak’ruf.(nis)

Tentang Penulis: Redaksi Koranlombok

Gambar Gravatar
Koranlombok media online dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Koranlombok selalu menayangkan berita Penting, Unik dan Menarik untuk dibaca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.