SUMBAWA – Sebagian besar masyarakat dari dua kecamatan yakni, Kecamatan Maluk dan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menuntut pertanggungjawaban Pemda KSB, Pemprov NTB dan PT. AMMAN Mineral atas banjir yang menerjang sejumlah desa di dua kecamatan.
Diketahui sebelumnya, Kamis (2/1/2025) banjir terjadi di Desa Sekongkang, Desa Tongo, Desa Aik Kangkung, Desa Tatar dan Desa Talonang Baru. Akibat dari banjir ini menyebabkan jalan provinsi putus, sehingga masyarakat tidak bisa beraktivitas.
Selain itu banjir juga berdampak pada sektor pertanian yang petani baru menanam padi. Dimana beberapa padi petani yang baru ditanam terseret banjir, sehingga merugikan masyarakat dan petani di wilayah itu.
Tidak lama tepatnya, Minggu (5/1/2025) Pukul 03.30 dini hari kembali terjadi banjir menimpa masyarakat di Kecamatan Sekongkang yaitu, Desa Sekongkang Atas kemudian Pukul 08.07 berdasarkan laporan warga di media sosial telah terjadi tanah longsor yang menyebabkan terputusnya akses jalan antara Desa Tongo dan Sekongkang.
“Berdasarkan laporan warga terdapat tiga titik longsor lagi,” ungkap Ketua Himpunan Mahasiswa Sekongkang, Amnul dalam keterangan tertulisnya.
Sementara itu, Ketua Himpunan Mahasiswa Sumbawa Barat (HIPMASBAR) Dymas Prayoga mendesak Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat untuk segera terjun ke lokasi banjir dan jalan yang putus. Begitu juga PT. AMMAN Mineral harus turun dan bertanggungjawab. Pihaknya menduga kuat banjir dipicu imbas dari aktivitas tambang emas dilakukan AMMAN.
“Memang awalnya sudah diambil alih oleh perusahaan untuk dibangunkan jembatan darurat untuk membuka akses jalan warga sekitar, ini patut kita apresiasikan kepada perusahaan yang sudah mengambil langkah cepat tanggap terhadap permasalahan itu namun jalan tersebut telah terputus kembali sekarang,” katanya tegas.
Dymas membeberkan, imbas dari tambang menyebabkan banjir mengenang di wilayah lingkar tambang yaitu daerah Jereweh, Maluk dan Sekongkang. Selain itu karena intensitas hujan tinggi mengakibatkan terjadi tanah longsor di Kecamatan Sekongkang dan memutus jalan raya utama lingkar selatan yang menghubungkan Desa Tatar menuju Desa Talonang sepanjang 10 meter.
“Kami dari HIPMASBAR – Mataram menekan Pemerintah Provinsi untuk segera menangani masalah jalan yang rusak di daerah KSB karena itu adalah jalan provinsi jangan penanganan hanya sampai tahap pengecekan saja tanpa ada tindak lanjutnya. Kami juga minta Pemda dan PT. AMMAN Mineral agar serius menangani permasalahan banjir di KSB khususnya daerah lingkar tambang,” pintanya.
Selain itu, dalam bencana ini tidak hanya menyalahkan derasnya hujan yang turun di daerah KSB. Yang paling penting sekarang harus serius menangani permasalahan banjir dan longsor yang terjadi di KSB.
“Kami minta ini serius ditangani,” pungkasnya.(red)