LOMBOK – Sekretaris Komisi III DPRD Lombok Tengah, Ki Agus Azhar mempersilakan wacana perusahaan air minum umum daerah (Perumda) Tirtha Ardhia Rinjani (Tiara) melakukan pinjaman modal kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Dimana tujuan untuk pembangunan sejumlah Sarana Pengolahan Air Minum (SPAM). Lebih-lebih ketika utang itu dibayarkan melalui keuntungan dari pelanggan.
Akan tetapi, kata Agus, jika rencana utang itu akan membebani APBD Pemda Lombok Tengah maka catatannya perlu dikaji lebih lanjut oleh Perumda dan Pemkab.
“Kita akan melobi semua pimpinan fraksi agar diberikan penyertaan modal untuk membeli sumber air, kalau hutang bisa saja tetapi paling tidak kita berikan mereka untuk membeli sumber air sebanyak-banyaknya,” tegasnya pada media, Senin (20/1/2025).
Soal berapa besaran penyertaan modal yang akan diberikan bisa saja disesuaikan dengan berapa setiap harga sumber air untuk kebutuhan produksi air minum Perumda Tiara.
Agus menyampaikan, paling tidak selama lima tahun bisa saja diberikan pendanaan sebanyak Rp 50 milliar atau dengan jumlah lainnya, yang diperuntukan untuk membeli lahan sumber air.
Katanya, namun penyertaan modal yang diberikan Pemkab kepada Perumda Tiara selama ini bukan berupa anggaran uang tunai, tetapi merupakan program pemerintah yang diklaim dan diserahkan pengelolaannya kepada Perumda.
Sementara itu dari Rp 87 milliar penyertaan modal yang diberikan, pihaknya memperkirakan akan menyusut menjadi sekitar Rp 70 milliar.
“Karena sifatnya usaha PDAM tidak boleh diberikan dalam bentuk uang hari ini, kalau ingin diberikan dalam bentuk uang tunai maka Perdanya harus diubah,” tegasnya.(nis)