LOMBOK – Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Lombok Tengah Lalu Syahdi mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum menerima petunjuk pelaksanaan dan teknis terkait program makan bergizi gratis (MBG).
“Untuk informasi pelaksanaannya belum kita dapat ini kapan dilakukan, nanti kalau sudah ada suratnya kami infokan ya,” katanya kepada jurnalis koranlombok.id, Kamis (23/1/2025).
Sementara itu, kata Syahdi, nantinya tidak hanya madrasah negeri saja yang mendapatkan program tersebut tetapi juga madrasah swasta.
Untuk jumlah madrasah di Lombok Tengah secara keseluruhan sebanyak 1.042 lembaga baik swasta maupun status negeri, dengan jumlah keseluruhan siswa dari jenjang RA, MI, MTS dan MA sebanyak 90.072 orang.
Rinciannya, madrasah negeri sebanyak 13 lembaga terdiri dari jenjang MIN sebanyak 4 lembaga, MTsN 6 lembaga dan MAN 3 lembaga.
Terkait teknis penyaluran MBG, pihaknya menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat, sementara untuk penggunaan dapur milik pondok pesantren sebagai penyedia makanan bergizi, katanya ini mengarahkan ke Kasi Ponpes.
Sebelumnya, 3 Januari 2025 simulasi atau uji coba program tersebut telah dilakukan di MIN 1 Lombok Tengah. Kepala MIN 1 Lombok Tengah, Munawir Halil mengatakan selama pelaksanaan berjalan dengan baik dan jumlah makanan yang dibagikan kepada 1.030 siswa.
“Kalau ukuran menunya sih saya lihat sudah lengkap ada ayam, sayur, susu dan lauk lainnya. Sudah lima sehat empat sempurna,” yakinnya.
Karena ini perdana diuji coba di Lombok Tengah, Munawir berharap sekolah melalui kantin juga bisa dilibatkan sebagai penyedia makanan bergizi gratis.
Namun jika dibebankan melalui anggaran operasional madrasah sangat berat, kendati secara fasilitas kantin dan sumber daya manusia mempuni untuk menjalankan program tersebut jika diminta.
“Kalau kita misalnya dipercaya kita siap untuk dilibatkan dan bisa saja bekerjasama dengan teman-teman yang lain seperti penyedia daging dan telur,” pungkasnya.(nis)