LOMBOK – Ketua Komisi II DPRD Lombok Tengah, Lalu Akhyar mendorong Dinas Pertanian membuat sekolah lapangan untuk para petani dalam rangka meningkatkan hasil panen.
Katanya, hal ini perlu dilakukan sebagai solusi atas meroketnya harga sejumlah komoditas yang dibutuhkan masyarakat seperti cabai pada musim penghujan seperti saat ini.
“Mulailah Dinas Pertanian khususnya buat sekolah lapang pertanian di setiap desa kalau mau ikut asta citanya presiden untuk kemandirian pangan maka sumber daya petani yang utama,” ujarnya pada jurnalis koranlombok.id Rabu, (5/3/2025).
Di Lombok Tengah diketahui memiliki areal tanam seluas 54 ribu hektare namun dirinya menyayangkan tak ada satupun jurusan SMK pertanian, menurut dia hal itu menunjukan tidak ada keperdulian semua pihak terkait upaya keberlanjutan pertanian.
Sebelumnya diketahui harga cabai pernah menyentuh Rp 200 ribu per kilogram di pasaran, hal tersebut dikarenakan stok yang berkurang dan saat ini memasuki pola tanam padi. Selain itu juga karena musim penghujan yang menyebabkan banyak tanaman cabai rusak.
Menurutnya, tanaman cabai merupakan komoditas yang unik dan tidak semua petani bisa menanam saat cuaca seperti saat ini sehingga Dinas Pertanian sebelum membuat sekolah lapang juga perlu memetakan luas areal tanam.
“Kan memang khusus diperlakukan cabai ini kalau musim penghujan, jadi yang utama peningkatan sumber daya petani baru disupport oleh bibit, pupuk dan obat-obatan,” ujarnya.
Sementara itu adanya fasilitas pendidikan bagi petani lewat sekolah lapang dan lainnya tersebut dapat dilakukan sebagai langkah jangka panjang pemerintah daerah.
Sedangkan untuk solusi jangka pendek menghadapi lonjakan harga sejumlah komoditas pertanian di pasaran, dirinya juga menekankan setiap OPD untuk senantiasa bersinergi.
“Ya bisa saja kan Disperindag tentu koordinas dengan stakeholder yang ada baik di Lombok Tengah sendiri ataupun luar daerah, kalau memang misalnya produk kita kurang bisa cari di daerah lain untuk membuat operasi pasar dan menekan fluktuasi harga,” ujarnya.(nis)