LOMBOK – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Lombok Tengah, Wirman Hamzani mengaku terkejut menerima kabar jika guru ASN SD dan SMP belum menerima gaji sampai hari ini. Dia mempertanyakan apa yang menyebabkan Pemkab lelet melakukan pembayaran.
“Kami pertanyakan ini, jangan sampai kejadian-kejadian kayak begini terus menerus terjadi,” tegasnya saat dihubungi Koranlombok.id, Jumat (9/5/2025) malam.
Hamzan mengaku pihaknya juga telah menerima informasi langsung dari banyak guru di Lombok Tengah. Tanpa pikir panjang, kata Hamzan, dirinya langsung menanyakan via wa kepada Kepala Dikbud Lombok Tengah.
“Jawaban sama seperti yang diterima media kepada saya langsung. Ya itu langsung wa jawaban Pak Kadis,” katanya.
Ditegaskan Hamzan, jika pekan depan belum ada kepastian pencairan gaji pihaknya akan memanggil pihak dinas agar dijelaskan penyebab secara detail.
“Ini bukan main-main urusan perut ini, jangan sampai teman-teman guru ini langsung turun protes ke Pemda,” tuturnya.
Sebelumnya, ribuan guru aparatur sipil negara (ASN) tingkat SD dan SMP di Kabupaten Lombok Tengah belum menerima gaji bulan Mei 2025. Sampai detik ini tidak ada kejelasan dari Pemkab kapan para guru akan menerima gaji.
Informasi yang diterima Koranlombok.id, anehnya gaji guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) malah sudah diterima, Kamis (8/5/2025) malam.
“Ini ada apa? Kebijakan baru apa yang dibuat? System gimana? Kenapa sampai hari ini gaji belum masuk? Apa solusinya?” kata salah satu guru ASN yang minta identitasnya disembunyikan.
Menindaklanjuti informasi ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Tengah Lalu Idham Khalid membenarkan jika gaji guru SD bahkan SMP belum menerima gaji.
“Semua pegawai dinas pendidikan dan guru bersamaan valid dan cair Rabu dengan 7.000 guru tersisa sesuai template yang divalidasi hari ini,” kata Idham via wa, malam ini.
Ditegaskan Idham, penyebab gaji telat masuk disebabkan gaji berubah online. Data ASN banyak belum valid rekening dengan beberapa masalah.
“Malam ini valid, InsyaAllah terbayarkan terakhir di Praya Barat Daya ini,” dalihnya.(red)