LOMBOK – Dengan melonjaknya harga beras anggota DPRD dari fraksi Golongan Karya (Golkar) H. Lalu Kelan mengatakan, pihaknya tidak dapat mengintervensi karena merupakan wewenang pemerintah pusat.
Namun lebih lanjut untuk menangani harga beras yang naik, menurut Kelan perlu mendorong Pemkab Lombok Tengah untuk menghidupkan Perusahaan Daerah (Perusda) di bidang pertanian dan pangan.
“Kita sudah dorong agar perusda itu dihidupkan kembali terua kita berikan modal, supaya musim pemupukan pemda yang tangani, musim panen pemda yang beli gabah masyarakat supaya harga jual beli stabil,” ujarnya, (27/2/2024).
Kelan menyatakan Perusda yang menangani terkait pertanian sebelumnya sudah ada tinggal dijalankan kembali, namun bermasalah hukum sehingga belum diberikan modal kembali.
Lanjutnya terkait proses berfungsinya kembali Perusda tersebut bisa saja dilakukan dengan cepat, namun kembali lagi dengan kemampuan anggaran daerah.
“Kan ada kaitannya dengan modal, sebagus apapun Perusda itu kalau modal tidak ada ya tidak bisa jalan,” ujarnya.
Sementara terkait modal yang bisa diberikan kepada Perusda tak sampai ratusan milliar untuk sekedar menampung gabah dari masyarakat dan menjadi distributor pupuk agar masalah berulang terkait harga pangan bisa stabil.
“Tapi banyak instrumen yang dilengkapi harus ada pabrik pengolahan, tapi sekarang kita sudah punya pabrik tapioka di Pancor Dao,” katanya.(nis)