Sejumlah Pasar Butuh Penataan di Loteng, Disperindag Tagih Janji Kemenko Marves

oleh -688 Dilihat
FOTO ANIS PRABOWO JURNALIS KORANLOMBOK.ID Sekretaris Dinas Perdagangan Lombok Tengah, RR Sri Mulyaningsih

 

LOMBOK – Pemerintah Lombok Tengah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan bakal menagih janji dana perbaikan pasar dari Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves). Dimana sebelumnya, kementerian yang dipimpin Luhut Binsar Pandjaitan ini berencana memberikan dana perbaikan, tapi sampai sekarang belum ada.

“Besok atau lusa kita coba konfirmasi lagi ke Kemenko Marves, cuma kalau di DAK syaratnya harus 1 hektare kita tidak tahu kalau di Kemenko Marves apakah bisa direalisasikan dengan luas yang sedikit atau bagaimana,” kata Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lombok Tengah, RR Sri Mulyaningsih kepada jurnalis Koranlombok.id, Kamis (30/5/2024).

 

 

Baca Juga  Bawaslu Lobar Rekom Oknum Pejabat Dipecat Secara Tidak Hormat

Ia mengatakan sementara DAK yang didapat tahun 2024 belum ada. Maka dari itu, pihaknya berharap ada dari APBD untuk penataan sejumlah pasar.

Ditambahkan dia, terlebih sejumlah pasar yang beroperasi setiap hari perlu penambahan perbaikan fasilitas seperti musala, toilet dan perbaikan pintu lapak dan kios para pedagang di Pasar Bonjeruk.

“Perbaiki drainase, perbaiki toilet, pasang listrik hanya itu yang mampu bisa kita tangani, paling banyak rehab kita cuma anggarkan Rp. 30 juta,” ungkapnya.

Sementara salah satu Pasar Beson di Desa Pendem, Kecamatan Janapria dimana pasar ini kondisi memprihatinkan. Dimana kondisi lahan yang ditempati lebih rendah dari jalan dan kerap air sungai meluap bahkan menyebabkan banjir terjadi.

Baca Juga  Warga Akan Turun Aksi Selama WSBK Berlangsung

“Setiap tahun kan banjir, makanya kadang sampai pedagang tumpah ke jalan. Pembeli juga kan jadinya gak berani masuk,” ceritanya.

Sementara itu sejumlah pasar yang beroperasi sepekan sekali seperti Pasar Pengadang, Bonjeruk dan Barabali butuh penataan karena lapak yang tersedia masih belum mencukupi, sehingga pedagang kerap tumpah sampai ke badan jalan.

 

Selain itu pihaknya mendapatkan rekomendasikan dari DPRD Lombok Tengah agar lapak dan kios pedagang dibuka menghadap ke depan Pasar Sengkol. Ini untuk memperlancar ekonomi masyarakat terlebih letaknya menghubungkan antara Kota Praya dan Kawasan Mandalika.

Baca Juga  Sosok Ahmad Munjizun, Berprestasi Sejak Kecil Hingga Raih Gelar Doktor di Amerika

Begitu juga Pasar Penujak, Pujut, Semparu dan Pasar Puyung agar nantinya para pedagang bisa berjualan sampai malam hari. “Makanya ada beberapa pedagang yang swadaya untuk mengubah rolling door lapaknya, boleh saja dan tidak apa-apa,” katanya.

Ditanbahkan Nining, dinas telah melakukan sosialisasi selama 6 bulan terkait ini. Ia berharap dengan begitu pendapatan pedagang meningkat dan dapat membayar retribusi sesuai dengan Perbup, yakni sekitar Rp. 2 juta pertahun untuk satu kios.

Selanjutnya, Pasar Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut juga perlu perbaikan karena meja lapak pedagang daging dan ikan terlalu tinggi.(nis)

 

Tentang Penulis: Redaksi Koranlombok

Gambar Gravatar
Koranlombok media online dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Koranlombok selalu menayangkan berita Penting, Unik dan Menarik untuk dibaca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.