LOMBOK – Musim kemarau tahun ini mulai dirasakan dampaknya. Buktinya, air bersih yang dikelola PDAM Lombok Timur menipis. Sementara penyaluran air ke lima desa terpaksa dihentikan.
Di antaranya, Desa Batu Nampar, Desa Pene, Desa Sukaraja, Desa Sekaroh dan Desa Serewe. Sedangkan desa yang masih bisa disalurkan air oleh PDAM, Desa Pemongkong, Desa Paremas dan Desa Jerowaru. Untuk Desa Ekas dan Desa Ekas Buana masih belum tersentuh air bersih dari PDAM.
Direktur Teknik PDAM Lombok Timur Lalu Sriadi mengatakan debit air yang kurang menjadi masalah untuk pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat. Sebab, kendati ada beberapa desa sudah memiliki saluran perpipaan namun terpaksa ditutup lantaran debit air kurang.
“Kondisi air bersih masih terbatas, saluran perpipaan sudah ada air yang kita bawa belum ada,” ungkapnya Kamis, (12/9/2024).
Pihaknya menyinggung keberadaan sumur bor yang dinilai menganggu keberlanjutan sumber mata air permukaan. Pasalnya, dengan semakin banyaknya sumur bor tanah akan berdampak pada mengeringnya sumur dan mata air dangkal.
“Pori- pori tanah semakin besar dan mata air akan berkurang,” katanya.
Pihaknya juga menyebut masih minimnya pelanggan PDAM, tercatat hanya 10 persen kepala keluarga (KK) yang mampu disuplay dari perkiraan 300 ribu KK yang ada di Lombok Timur.
“Baru sekitar 32 ribu yang bisa kita layani,” ceritanya.
Pihaknya tidak menapikkan adanya target pemerintah yakni sebesar 60 persen masyrakat terlayani air bersih oleh PDAM, namun demikian tidak bisa dipaksakan lantaran debit air yang dikelola PDAM terbatas.
“Tidak bisa juga kita paksakan,” tuturnya.(fen)