LOMBOK – Deg-degan jelang perhelatan MotoGP 2024. Pasalnya, Dorna Sports telah mengeluarkan deadline atau batas waktu pembayaran hosting fee Rp 231 miliar tanggal 27 September atau hari pertama digelar.
Dikuti dari laman Motomatters, hosting fee secara garis besar memiliki penjelasan penggunaan biaya yang dikenakan kepada tuan rumah acara untuk menggunakan fasilitas, tempat, atau infrastruktur yang diperlukan untuk menjalankan acara.
Rincian penggunaan uang dari hosting fee MotoGP Rp 231 miliar.
Mulai dari izin, biaya operasional, logistik, serta peningkatan fasilitas infrastruktur yang diperlukan untuk menyelenggarakan acara. Jika hosting fee tidak ada, maka balapan itu batal digekar.
Motomatters merinci bahwa hosting fee yang dibayarkan sebagian untuk menutup biaya tahunan tim MotoGP.
Kemudian juga dipakai untuk biaya pengiriman logistik, terutama orang-orang yang bekerja bagi Dorna dalam proses penayangan ke siaran TV.
Berbagai pekerja untuk menayangkan rangkaian balapan MotoGP dari hari Jumat hingga Minggu meliputi operator kamera, teknisi audio, video, pilot helikopter hingga produser tv juga menjadi tanggung jawab Dorna untuk membayar biayanya.
Dorna juga memberikan uang kepada IRTA dengan besaran yang telah ditetapkan, mencakup penyelenggaraan dalam satu musim penuh.
Kemudian FIM Stewards, Technical Director, Race Director, dan semua orang yang mengawasi dan mengatur paddock juga termasuk dalam bagian penggunaan uang hosting fee.
Belum lagi bicara penginapan, akomodasi dan hal-hal lainnya.
Lantas yang menjadi pertanyaan, bagaimana jika Dorna merugi? Artinya biaya yang dikeluarkan jauh lebih besar ketimbang hosting fee dari sebuah negara penyelenggara.
Dalam hal ini Dorna Sports juga memperoleh keuntungan dari hak siar penayangan. Di mana sejumlah stasiun TV di berbagai negara sebagai braodcaster MotoGP, membayarkan sejumlah keuntungan kepada perusahaan asal Spanyol tersebut.
Dorna Sports juga melebarkan sayapnya di industri otomotif dengan menambah seri di negara baru seperti India dan Kazkahstan.
Faktanya, Indonesia memiliki basis penggemar MotoGP salah satu yang terbesar di dunia.
Selain itu pabrikan yang berkompetisi di MotoGP, seperti Yamaha dan Honda memiliki market tersendiri di Tanah Air. Oleh karena itu, keuntungan Dorna tidak melulu dari hosting fee yang dibayarkan oleh tuan rumah penyelenggara.
Meskipun MotoGP Mandalika 2024 kabarnya dipastikan tetap berlangsung. Namun setidaknya edisi kali ini bisa menjadi kaca benggala alias cermin untuk penyelenggaraan di tahun mendatang.(red)