LOMBOK – Kondisi gedung SDN 2 Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalu, Kabupaten Lombok Timur memprihatinkan. Sebab, 6 tahun menunggu pasca gempa tahun 2018 gedung sekolah tak kunjung dapat perbaikan pemerintah daerah.
Akibatnya setiap hari siswa harus berdesakan di ruang kelas darurat yang terbuat dari bahan seadanya. Kondisi ruang kelas sangat memperihatinkan mulai dari lantai becek saat hujan, atap bocor, dan dinding sudah lapuk.
“Anak-anak sering bertanya, kenapa sekolah kita rusak terus, mereka merasa sedih dan putus asa,” cerita Kepala SDN 2 Sembalun Bumbung Sahlun Kamis, (3/10/2024).
Diceritakan dia, kondisi ini membuat banyak siswa merasa minder dan tidak semangat belajar. Pasalnya, sekolah- sekolah lain kondisi gedung sekolahnya bagus.
“Mereka melihat teman-teman di sekolah lain belajar di gedung yang bagus, sedangkan mereka harus belajar di tempat yang seperti ini,” keluhnya.
Kendati sering diusulkan, pemerintah daerah maupun pusat terkesan abai terhadap kondisi sarana belajar siswa yang rusak dan tidak memadai tersebut.
“Kami sudah berulang kali mengajukan permohonan, tapi belum ada jawaban yang pasti,” sebutnya.
Kepala UPTD Kecamatan Sembalun, H. Rumelan membenarkan kondisi ruang belajar SDN 2 Sembalun Bumbung tersebut. Ia mengungkapkan jika sudah bertahun-tahun kondisi SDN 2 Sembalun Bumbung tak pernah diperbaiki hingga siswa terpaksa belajar di bangunan darurat dan rusak akibat gempa.
“Kami dari UPTD sudah berupaya maksimal dengan mengusulkan perbaikan berkali-kali,” ceritanya.
Dia tidak menutupi kondisi ruang kelas bocor, lantai sering tergenang air saat hujan, dan jumlah ruang kelas sangat terbatas.
“Kami berharap pihak terkait dapat segera menindaklanjuti,” harapnya.(fen)