LOMBOK – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lombok Timur tengah mendalami dugaan pelanggaran pemilu berupa pemasangan stiker pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Iron-Edwin di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Patuh Karya Kecamatan Keruak.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu Lombok Timur Jumaidi menerangkan pihaknya melalui Panwascam sudah mendatangi rumah sakit untuk mendalami pelaku penempelan stiker salah satu Paslon.
“Sedang kita dalami siapa yang menempel,” tegasnya kepada jurnalis Koranlombok.id di Selong, Senin (4/11/2024).
Berdasarkan rekaman CCTV pelaku penempelan dilakukan oleh anak bawah umur, namun demikian pihaknya menegaskan akan melakukan pendalaman terhadap anak tersebut untuk mengetahui dalang di balik penempelan stiker.
“Bawaslu akan melakukan penelusuran untuk mendalami, apakah disuruh oleh seseorang atau memang dia melakukan tanpa kesengajaan. Itu harus didalami dulu,” katanya tegas.
Jumaidi menegaskan, jika nantinya terbukti ada unsur kesengajaan dari pelaku maka tindakan tersebut jelas melanggar ketentuan pemilihan umum.
“Jika dalam batas waktu yang ditentukan tidak ada pihak yang teridentifikasi, kasus ini akan dihentikan,” terangnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur Fathurrahman menyampaikan stiker Paslon tersebut sudah dibersihkan oleh pihak RSUD Patuh Karya. Namun pihaknya tidak secara detail menceritakan kronologisnya.
“Sudah ditindaklanjuti sama teman- teman di sana,” tegasnya.
Sebagai kepala dinas, pihaknya menyebut masalah tersebut sebagai pembelajaran bagi rumah sakit lainnya di Lombok Timur. Ia mengimbau agar jajarannya tetap menjaga netralitas selama pelaksanaan Pilkada berlangsung.
“Kita imbau untuk tetap jaga netralitas,” katanya singkat.
Direktur RSUD Patuh Karya Lalu Ofan Hendardi mengungkapkan jika pelaku penempelan stiker diduga ada dua orang anak. Mereka membawa stiker ke ruang rawat inap.
“Kita sudah cek CCTV pelakunya anak di bawah umum, laki- laki dan perempuan,” ceritanya.
Dibeberkan dokter Ofan, stiker tersebut dipasang tiga titik. Dimana dua tiang rawat inap dan satu tiang depan ruang manajemen.
“Kalau ada unsur dari rumah sakit saya akan tindak tegas,” ancamnya singkat.(fen)