Bed RSUD Praya Full, Pasien dari Praya Timur Meninggal Dunia

oleh -1112 Dilihat
DOK PRIBADI FOR KORANLOMBOK.ID / Wakil Ketua Komisi IV DPRD Lombok Tengah (Wirman Hamzani)

 

LOMBOK – Komisi IV DPRD Lombok Tengah pekan ini menjadwalkan pemanggilan Direktur RSUD Praya Mamang Bagiansah dan jajarannya.

Pemanggilan dilakukan buntut dari kembali munculnya keluhan keluarga pasian yang langsung mengadukan pelayanan RSUD Praya kepada Wakil Ketua Komisi IV Wirman Hamzani.

“Untuk itu minggu depan akan saya panggil pihak RSUD Praya untuk menghadap ke ruangan Komisi IV guna membahas solusi  agar masalah kayak begini tidak terulang kembali,” tegas Hamzan dalam pernyataan resmi diterima Koranlombok.id.

Hamzan mengungkapkan, persoalan awal muncul karena dirinya menerima secara langsung laporan masyarakat. Kata dia, ada beberapa keluarga pasien menyampaikan bahwa RSUD Praya belum bisa maksimal melayani pasien.

Baca Juga  The Mini Museum of Songket Fabrics Educates as well as Assists Digital Marketing of Woven Fabrics in Sukarara

Politisi NasDem ini menceritakan, dimana ada pasien dari Kecamatan Batukliang dan Praya Timur dibawa ke  RSUD Praya. Namun sampai di rumah sakit plat merah itu, pihak tenaga kesehatan yang piket menyampaikan bahwa Bed tidak ada. Akhirnya cerita Hamzan, keluarga dari pasien pulang untuk mengambil Bed.

“Ini kan memalukan sekali kita, bagaimana ceritanya masyarakat yang bawa Bed sendiri ke rumah sakit,” katanya kesal sembari bercerita.

Baca Juga  Capai Target, Poltekpar Lombok Fokus pada Generasi Penerus Pariwisata

Kasus sama juga terjadi dan menimpa pasien dari Kecamatan Praya Timur. Dimana saat hendak dirujuk ke RSUD Praya pasien dari Praya Timur itu, perawat piket di Puskesmas setempat berkoordinasi dengan petugas di RSUD Praya, akan tetapi dijawab sama. Jika Bed di RSUD Praya diberitahukan penuh.

“Kemudian pihak RSUD meminta nunggu sampai 2 jam, akan tapi para perawat di Puskesmas tetap nekat membawa pasien itu tanpa harus menunggu 2 jam karena kondisi kritis. Mirisnya, pasien itu meninggal dunia di tengah jalan. Ini memang keterlaluan,” ungkap Hamzan sembari marah-marah.

Baca Juga  Komisi IV Minta Direktur RSUD Praya Bertindak Tegas

Harusnya kata Hamzan, kasus seperti ini tidak boleh lagi terjadi. Harusnya pasien kritis agar segera ditangani. Sementara urusan Bed yang selalu jadi alasan pihak RSUD, dirinya meminta segera diatasi.

“Saya tidak mau lagi dengar ada kasus seperti ini terjadi,” tegasnya.

Sampai berita ini diturunkan, pihak RSUD Praya belum ada yang bisa dikonfirmasi.(red)

 

Tentang Penulis: Redaksi Koranlombok

Gambar Gravatar
Koranlombok media online dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Koranlombok selalu menayangkan berita Penting, Unik dan Menarik untuk dibaca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.