Wamentan Jamin Stok Pupuk Subsidi Aman, 145 Aturan Dipangkas

oleh -363 Dilihat
FOTO ANIS PRABOWO JURNALIS KORANLOMBOK.ID / Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono, sejumlah pejabat daerah saat ikut tanam raya varietas gama gora di Desa Pengembur, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah pada Senin, (6/1/2025).

 

LOMBOK – Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono menjamin pupuk secara nasional akan tuntas pada tahun 2025. Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan di acara tanam raya varietas gama gora di Desa Pengembur, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah pada Senin, (6/1/2025).

 

Wamentan menjelaskan, kuota pupuk secara nasional ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto sebesar 9,5 juta ton. Saat ini tidak lagi menggunakan kuota anggaran masing-masing daerah, tetapi langsung dihitung sesuai kuota yang dibutuhkan.

 

“Seharusnya tidak ada masalah dengan jumlah pupuk di Indonesia,” tegasnya.

Baca Juga  Lulusan Poltekpar Lombok Garda Terdepan Ciptakan Dunia kerja

 

Sementara itu untuk mempermudah proses penyaluran yang kerap menjadi masalah, dikarenakan alurnya yang panjang dan berjenjang dari Kementan hingga Pemerintah Provinsi dan Kabupaten pihaknya telah memangkas 145 aturan.

 

“Nanti langsung ke pengecer terus ke Gapoktan, jadi tidak ada distributor. Kebutuhan pupuk tahun 2025 sudah kita serahkan ke Pupuk Indonesia pada Desember 2024 dan pada 1 Januari sampai hari ini ada pupuk di pengecer,” bebernya.

 

Ia memastikan mendapatkan laporan dari setiap penyuluh pertanian dan membuka layanan pengaduan untuk menjamin ketersediaan stok pupuk.

Baca Juga  Ketua Harian Partai Perindo TGB Langsung Tancap Gas di NTB

Ditambahkannya, temuan pihaknya selama ini terkait langkanya pupuk karena masyarakat yang kerap latah karena ada suatu situasi pupuk langka dan terbawa secara psikologis hingga saat ini.

 

Sementara begitu pihak memeriksa di lapangan di tingkat distributor tersedia dan dijual dengan harga yang telah ditetapkan Rp 115 ribu, namun begitu sampai di kelompok tani dijual kembali kepada anggotanya dengan margin yang besar untuk kas ataupun transportasi.

 

“Tinggal kita sempurnakan, insyaallah kalau pupuknya lancar, petaninya semangat menanam dan hasil panennya dipatok HPP nya tinggi tentu saja produktivitas kita tinggi dan itu yang kita inginkan,” ujarnya.

Baca Juga  Kapolres Diminta Tes Urine Semua Anggota Dewan Lombok Tengah

Disamping itu tahun 2025, target panen padi secara nasional diharapkan sebesar 37 juta ton beras, dengan demikian impor beras tidak akan dilakukan kembali oleh pemerintah.

“Perintah Presiden tahun 2025 ini kita tidak boleh impor beras, tidak boleh impor jagung, gula dan garam untuk konsumsi. Itu clear perintah beliau sehingga kita harus laksanakan dengan baik,” pungkasnya.(nis)

 

Tentang Penulis: Redaksi Koranlombok

Gambar Gravatar
Koranlombok media online dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Koranlombok selalu menayangkan berita Penting, Unik dan Menarik untuk dibaca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.