Calon Jemaah Haji Dipersulit, Biaya Cek Kesehatan Bervariasi di Lombok Tengah

oleh -602 Dilihat
FOTO ANIS PRABOWO JURNALIS KORANLOMBOK.ID Para calon Jemaah haji saat berdoa pada momen pelepasan di halaman Masjid Agung Lombok Tengah, Minggu (12/5/2024).

 

LOMBOK – Beberapa Calon Jemaah Haji (CJH) di Kabupaten Lombok Tengah merasa dipersulit dalam mengurus syarat perlengkapan. Keluhan ini muncul berawal dari adanya dugaan kerjasama dilakukan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Lombok Tengah, dengan salah satu studio foto ternama di Kota Praya.

Informasi yang diterima, semua CJH melakukan foto di sana. Tapi ribetnya CJH yang foto hari itu tidak langsung menerima hasil. CJH harus menunggu sampai empat bahkan lima hari lamanya.

“Kami curiga ada kerjasama pihak Kemenag dengan studio foto ini. Kan ini kasian calon jemaah yang dari desa pelosok harus bolak balik Praya,” ungkap anak dari salah satu CJH asal Praya, Selamat Riadi kepada Koranlombok.id Rabu (15/1/2025).

Cerita Selamat, masing-masing CJH mengeluarkan biaya foto dan cuci foto Rp 80 ribu. Namun dipastikan bukan soal biaya jadi poin penting dalam persoalan yang mereka suarakan. Melainkan lamanya jadi dan harus bolak balik.

“Emang tidak ada ya di masing-masing kecamatan studio foto seperti tempat ini. Bayangkan saja dari 12 kecamatan harus foto di satu tempat dan ngantre, lama jadi dan ini masalah bagi kami,” keluhnya.

Baca Juga  Walhi Ancam Keluarkan Rapor Merah untuk Jokowi

Bukan hanya soal itu, begitu juga di cek kesehatan di puskesmas. CJH diminta melampirkan foto ukuran 3×4 dan 4×6. Kata oknum petugas puskesmas, jika ingin proses lebih cepat bisa foto langsung ke studio foto dimaksud dengan mengeluarkan biaya dan langsung jadi.

“Kami diarahkan begitu, lah terus untuk apa kami foto yang tadi dan harus pergi foto lagi. Kan ini mempersulit namanya,” tegasnya.

Begitu juga biaya cek kesehatan untuk CJH, biaya diminta oleh masing-masing puskesmas bervariasi. “Kok bisa begini, bukannya Puskesmas Praya dan Aikmual ini satu kecamatan ya,” tanyaknya tegas.

Maka dengan itu, pihaknya meminta kepada pihak terkait untuk menindaklanjuti persoalan ini. Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri diharap mereka bisa mengambil langkah.

Baca Juga  Pemerintah dan ITDC Berjanji Selesaikan Jalur Luar Pengadilan

“Jangan diperberat, ini tamu Allah,” kata Selamat.

 

Sementara itu, Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Lombok Tengah Lalu Syamsul Hadi memastikan pihak Kemenag tidak ada kerjasama dengan salah satu studio foto di Praya.

“Kalau ini 100 persen tidak ada kerjasama, ini jauh sebelum saya jadi pegawai (studio foto) digunakan oleh calon Jemaah haji,” tegasnya di ruang kerja, Kamis (16/1/2025).

Kepada Koranlombok.id, CJH bebas bisa foto di mana saja. Pihaknya tidak pernah mengarahkan ke satu tempat. Dari informasi ini, dirinya berjanji akan menindaklanjuti dan menanyakan apa alasan pihak studio foto sampai membuat CJH harus menunggu beberapa hari.

“Kalau yang sampaikan keluhan sepertinya mandiri kayaknya, beda kalau melalui Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). Kami akan menindaklanjuti info ini,” janjinya.

Syamsul Hadi mencontohkan, seperti KBIH dari Darek dan KBIH Kawo modalnya meminta pihak studio foto ke lokasi kumpul Jemaah.

“Saya tegaskan kami di sini tidak ada urusan sama keuangan, kalau urusan puskesmas dan studio foto itu di luar kami,” tegasnya lagi.

Baca Juga  Stok Beras Bantuan dan Anggaran Habis di BPBD Lobar

Dari laporan yang pihaknya terima ini, ia berjanji akan menindaklanjuti. Begitu juga soal biaya cek kesehatan yang bervariasi.

 

Informasi keluhan yang pihaknya terima, di Puskesmas Aikmual dan Puskesmas Praya biaya pemeriksaan cek kesehatan CJH berbeda. Dimana di Aikmual biayanya Rp 750 ribu untuk wanita dan Rp 770 ribu untuk pria.

“Kalau Puskesmas Praya belum saya terima berapa biaya pemeriksaan kesehatan. Sekarang tugas saya ingin mengetahui berapa biaya, dan kami akan menanyakan ini ke Dikes,” ungkapnya.

Disamping itu, Syamsul Hadi sempat membeberkan estimasi porsi haji tahun 2025 sebanyak 802 jemaah dan ditambah 42 lanjut usia. Sementara untuk biaya haji berdasarkan informasi sementara Rp 55 juta lebih.

“Tahun 2024 kuota haji kita 1.030. Kalau biayanya tahun kemarin 58 juta lebih,” bebernya.(red)

 

 

Tentang Penulis: Redaksi Koranlombok

Gambar Gravatar
Koranlombok media online dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Koranlombok selalu menayangkan berita Penting, Unik dan Menarik untuk dibaca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.