Kepsek Dibebankan untuk Syukuran Pelantikan Bupati-Wakil Bupati Lombok Tengah

oleh -14323 Dilihat
SUMBER FOTO INSIDE LOMBOK / DULANG SAJI

 

 

LOMBOK – Sudah menjadi tradisi kepala sekolah (Kepsek) dibebankan dalam setiap gawe besar di Kabupaten Lombok Tengah. Kali ini kembali terulang Kepsek ‘diperas’ untuk berpartisipasi dalam acara syukuran pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri – H.M Nursiah.

Selain acara syukuran pelantikan Pathul-Nursiah, gawe itu juga disatukan dengan perayaan lebaran yang terpusat di Halaman Kantor Bupati Lombok Tengah, Senin (7/4/2025).

 

Bentuk perintah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Tengah, Lalu Idham Khalid dengan menyurati semua Kepsek. Mulai dari tingkat TK, SD bahkan SMP.

Baca Juga  Indonesia Libas Semua Kategori Urban Konsep Shell Eco Marathon di Sirkuit Mandalika

Semua Kepsek diminta menyiapkan dulang saji. Model pembagiannya, setiap dua TK menyiapkan satu dulang saji. Setiap dua SD menyiapkan satu dulang saji begitu juga untuk Kepsek SMP.

Di tengah beredarnya surat undangan ini, banyak pihak kini mempersoalkan. Di sejumlah group WhatsApp diributkan, mereka menyoroti kebijakan Dikbud Lombok Tengah yang selalu membebankan Kepsek.

Mengejutkannya lagi, setiap Kepsek diarahkan untuk belanja kebutuhan dulang saji di UD Mandalika diduga kuat sebagai mitra Dikbud Lombok Tengah.

Baca Juga  190 Kepala Keluarga Terdampak Banjir di Desa Bangket Parak

“Ini biaya makan yang terkumpul, 575 SD x 250.000 Rp 143.750.000 dari SD saja,” tulis Ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TPPD) Lombok Tengah, Hasan Masad.

Diser kembali oleh Hasan Masada dalam group WhatsApp, belum lagi untuk tingkat TK dan SMP. Di Lombok Tengah ada 200 TK, sementara SMP 84 sekolah.

“TK sekitar 200 x 250.000 Rp 50.000.000 dan SMP 84 x 500.000 Rp 235.750.000. MasyaAllah banyak sekali biaya makan topat,” ser Hasan Masad.

Masih dalam diskusi di group WhatsApp, Hasan Masad menduga ini adalah bentuk pungutan liar ‘formal’ dan praktek monopoli.

Baca Juga  Paus dengan Panjang 15 Meter Terdampar di Lotim

“Waduh padahal Loteng tidak punya akar sejarah dan budaya untuk lebaran topat. Jangan Pemda latah dan kesan dibuat-buat bahkan dipaksakan,” tegasnya.

 

Sementara itu, Kepala Dikbud Lombok Tengah Lalu Idham Khalid yang dikonfirmasi enggan menanggapi surat yang ditandatangani pada 2 April 2025.

“Nanti tiang (saya, red) tanyakan teman-teman, biasanya nyumbang dulang saji. Mereka diimbau untuk menyumbang bersedekah,” jawab singkat Idham Khalid via wa.(red)

Tentang Penulis: Redaksi Koranlombok

Gambar Gravatar
Koranlombok media online dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Koranlombok selalu menayangkan berita Penting, Unik dan Menarik untuk dibaca.

Responses (3)

  1. Biasanya memang begitu dibawa jajarannya ka tk, ka SD dan ka SMP dijadikan tumbal kegiatan makanya pilih pemimpin yang amanah

  2. Kalo gubernurnya kayak gubernur Jawa Barat, sudah ditindak keras tuh Bupati dan wakilnya. Kasihan para KepSek jadi sapi perah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.