LOMBOK – Sudah menjadi tradisi kepala sekolah (Kepsek) dibebankan dalam setiap gawe besar di Kabupaten Lombok Tengah. Kali ini kembali terulang Kepsek ‘diperas’ untuk berpartisipasi dalam acara syukuran pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri – H.M Nursiah.
Selain acara syukuran pelantikan Pathul-Nursiah, gawe itu juga disatukan dengan perayaan lebaran yang terpusat di Halaman Kantor Bupati Lombok Tengah, Senin (7/4/2025).
Bentuk perintah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Tengah, Lalu Idham Khalid dengan menyurati semua Kepsek. Mulai dari tingkat TK, SD bahkan SMP.
Semua Kepsek diminta menyiapkan dulang saji. Model pembagiannya, setiap dua TK menyiapkan satu dulang saji. Setiap dua SD menyiapkan satu dulang saji begitu juga untuk Kepsek SMP.
Di tengah beredarnya surat undangan ini, banyak pihak kini mempersoalkan. Di sejumlah group WhatsApp diributkan, mereka menyoroti kebijakan Dikbud Lombok Tengah yang selalu membebankan Kepsek.
Mengejutkannya lagi, setiap Kepsek diarahkan untuk belanja kebutuhan dulang saji di UD Mandalika diduga kuat sebagai mitra Dikbud Lombok Tengah.
“Ini biaya makan yang terkumpul, 575 SD x 250.000 Rp 143.750.000 dari SD saja,” tulis Ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TPPD) Lombok Tengah, Hasan Masad.
Diser kembali oleh Hasan Masada dalam group WhatsApp, belum lagi untuk tingkat TK dan SMP. Di Lombok Tengah ada 200 TK, sementara SMP 84 sekolah.
“TK sekitar 200 x 250.000 Rp 50.000.000 dan SMP 84 x 500.000 Rp 235.750.000. MasyaAllah banyak sekali biaya makan topat,” ser Hasan Masad.
Masih dalam diskusi di group WhatsApp, Hasan Masad menduga ini adalah bentuk pungutan liar ‘formal’ dan praktek monopoli.
“Waduh padahal Loteng tidak punya akar sejarah dan budaya untuk lebaran topat. Jangan Pemda latah dan kesan dibuat-buat bahkan dipaksakan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dikbud Lombok Tengah Lalu Idham Khalid yang dikonfirmasi enggan menanggapi surat yang ditandatangani pada 2 April 2025.
“Nanti tiang (saya, red) tanyakan teman-teman, biasanya nyumbang dulang saji. Mereka diimbau untuk menyumbang bersedekah,” jawab singkat Idham Khalid via wa.(red)
Ini nepotisme…ada sstu dibalik batu
Biasanya memang begitu dibawa jajarannya ka tk, ka SD dan ka SMP dijadikan tumbal kegiatan makanya pilih pemimpin yang amanah
Kalo gubernurnya kayak gubernur Jawa Barat, sudah ditindak keras tuh Bupati dan wakilnya. Kasihan para KepSek jadi sapi perah.