Marak Kasus Kekerasan Seksual, Menteri Agama Didesak Copot Kepala Kanwil Kemenag NTB

oleh -712 Dilihat
FOTO SATRIA TIM KORANLOMBOK.ID / Yan Mengandar Putra

 

 

LOMBOK – Dengan maraknya kasus kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan pondok pesantren (Ponpes) di Provinsi NTB, membuat banyak pihak menyoroti kinerja Kepala Kanwil Kemenag NTB, Zamroni Aziz. Desakan meminta Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar mencopot Zamroni dari jabatannya disuarakan.

“Kepala Kemenag NTB sudah terlalu sering membuat janji terakhir bulan Juli 2024 untuk membentuk Satgas Ponpes untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di Ponpes melalui pelatihan dan edukasi terkait pencegahan dan penanganan tindak kekerasan. Tapi semua omong kosong,” tegas pemerhati anak Yan Mangandar Putra dalam keterangan tertulis diterima Koranlombok.id, Selasa (22/4/2025).

Baca Juga  Bupati Pathul Beberkan Jika MGPA Merugi Gelar MotoGP

 

Yan menyampaikan, sejaka lama Kemenag NTB hanya mengubar janji akan membentuk Satgas melibatkan wali santri, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan instansi terkait. Sikap tidak konsisten Kepala Kanwil Kemenag NTB ini harus dievaluasi oleh Menteri Kemenag RI dan bila perlu mencopot dari jabatannya.

“Karena masalah kekerasan seksual adalah masalah kejahatan terhadap kemanusiaan yang seharusnya ditangani secara serius, apalagi sebagian korbannya adalah usia anak,” ungkapnya.

 

Selain Kepala Kanwil Kemenag NTB yang perlu dilakukan evaluasi, kata Yan, Pemerintah Provinsi NTB dalam hal ini Kepala DP3AP2KB NTB. DP3AP2KB juga sama tidak memiliki komitmen kuat dan serius untuk memberikan pelindungan kepada anak-anak di Ponpes, meski Ponpes sebagian besar kewenangannya ada di Kemenag, namun bukan berarti Kepala DP3P2KB NTB acuh.

Baca Juga  Visa Terlambat, 52 CJH Ditunda Jadwal Pemberangkatannya di Lombok Tengah

“Karena anak-anak yang menjadi korban adalah anak-anak NTB sebagai penentu masa depan NTB kedepannya. Sepertinya sikap acuh kepala dinas selama ini juga yang membuat bapak gubernur berencana meleburkan Dinas P3AP2KB ke Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan karena dianggap tidak maksimal,” sindirnya.

 

Baca Juga  Heboh! Komisi II Pantau Rencana Pembangunan Klinik Anjing di Lombok Tengah

Dalam berkontribusi untuk memberikan pelindungan kepada perempuan dan anak, hal ini dibuktikan dengan masih tingginya angka perkawinan anak, terus bertambahnya joki anak yang tewas di arena pacuan kuda di Bima – Dompu dan masyarakat tesus dihadapkan dengan kasus kekerasan seksual yang terjadi di lembaga pendidikan termasuk Ponpes.

“Ini harus jadi perhatian serius,” kata Yan.

 

Sampai berita ini diturunkan, Kepala Kanwil Kemenag NTB Zamroni Aziz belum memberikan tanggapanapapun.

“Tiang (saya, red) masih lagi sama ibu Wagub ini,” jawab singkat via wa.(red)

 

Tentang Penulis: Redaksi Koranlombok

Gambar Gravatar
Koranlombok media online dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Koranlombok selalu menayangkan berita Penting, Unik dan Menarik untuk dibaca.

Response (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.