LOMBOK – Presiden Joko Widodo dikabarkan bakal hadir menyaksikan MotoGP 2024 secara langsung di Sirkuit Internasional Mandalika Minggu, (29/9/2024). Ini juga sebagai kado terakhir Jokowi sebagai kepala Negara sebelum nantinya lengser 20 Oktober 2024.
Jelang persiapan kedatangan orang nomor satu di Negara ini, Wakil Direktur Lalu Lintas Polda NTB, AKBP Leo Defretes mengatakan pihaknya masih akan menunggu kepastian dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampers).
Kendati demikian, pihaknya telah mempersiapkan rekayasa lalu lintas bagi tamu negara VVIP sepanjang jalan dari Bundaran Bandara Internasional Zainudin Abdul Majid (BIZAM) sampai dengan Sirkuit Internasional Mandalika.
“Kita menunggu untuk kepastian dari TNI atau Paspampers, karena kita perlu rapat koordinasi untuk mempersiapkan mulai dari kedatangan di bandara sampai tempat acara,” katanya kepada media.
Sementara itu jika jadwal kedatangan Presiden ke Mandalika bersamaan dengan arus masyarakat menuju ke Sirkuit, pihaknya akan situasional cara mengatur lalu lintas utamanya di Bundaran Songgong, apabila ada antrean cukup panjang.
“Kita akan melakukan rekayasa lalu lintas contra flow,” ungkapnya.
Selain itu akan ada personel yang disediakan di setiap under pass sepanjang jalan Bypass BIL – KEK Mandalika yang kurang lebih sepanjang 16 Kilometer, hal tersebut agar warga yang tiba-tiba melintas bersamaan dengan rombongan presiden melintas.
Pada hari pertama MotoGP ini, katanya, terlihat di sejumlah pintu masuk pemeriksaan lebih lengkap diberlakukan oleh pihak kepolisian seperti pengecekan kendaraan, barang bawaan hingga pemeriksaan anggota tubuh (body check).
Terkait hal itu, sambung Wadir, memang merupakan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dilakukan pihaknya ketika melakukan pengamanan event-event internasional, apalagi dihadiri oleh undang-undangan VVIP.
“Tentunya kita akan lakukan SOP dari Pamobvit, dan titik-titik mana saja tentu di pintu-pintu masuk di Black Gate 2 maupun dari pintu tengah,” katanya.
Dalam Operasi Gatari Mandalika tersebut total personel yang diterjunkan sebanyak 2.738 personel, dari Polda NTB, Polres dan Polresta maupun BKO dari Mabes Polri ada juga peronel dari TNI.
“Jadi personel yang ditempatkan setelah gelar pasukan berjaga selama 24 jam dan juga pengecekan di lapangan dilakukan oleh perwira pengendali sampai dengan perwira menengah,” terangnya. (nis)