LOMBOK – Pelapor kasus dugaan pengancaman pembunuhan diduga dilakukan Kepala Desa Apitaik, Kecamatan Peringgabaya, Lombok Timur mempertanyakan perkembangan kasus yang dilaporkan di Polres.
Pasalnya, laporan sudah masuk di Polres tiga pekan lalu namun belum ada pihak yang dimintai keterangan. Baik dirinya sebagai pelapor maupun terlapor.
“Ini yang kita pertanyakan kok tidak ada perkembangan,” kata pelapor Muhammad Amin pada jurnalis Koranlombok.id Selasa, (01/10/2024).
Dari kasus ini, di tengah masyarakat muncul isu Kades atau terlapor kebal hukum sehingga tak disentuh pihak kepolisian.
Kata pelapor, tindakan hukum dilakukan Kades dilakukan lantaran kejadian serupa tidak hanya terjadi satu kali saja. Informasi yang dia terima, pernah juga terjadi kasus dugaan penganiayaan dilakukan terhadap warga dan berujung damai.
“Kita ingin memberikan efek jera,” katanya tegas.
Ditambahkan kuasa hukum pelapor atau korban, Abdul Hafiz menyampaikan Kades itu dilaporkan atas tindak pidana pengancaman. Berdasarkan informasi yang pihaknya terima pemeriksaan akan dilakukan pekan ini.
“Informasinya begitu,” katanya.
Dijelaskan dia, pengaduan tersebut sudah dilengkapi saksi- saksi yang nantinya akan memberikan keterangan terkait kejadian pengancaman tersebut.
Dia yakin proses hukum ini akan terus berlanjut sesuai dengan keterangan saksi- saksi tambahan yang disiapkan pelapor. Selain pengancaman, terlapor pada kejadian itu juga membawa senjata tajam. Berdasarkan undang-undang, Kades bisa dikenakan pidana.
“Nanti penyidik yang mengembangkan,” terangnya.
Kasat Reskrim Polres Lombok Timur AKP I Made Dharma Yulia Putra yang dikonfirmasi terkait laporan tersebut belum bisa.(fen)
