LOMBOK – Angka golongan putih atau Golput tercatat sebanyak 220 ribu pada Pilkada serentak 2024 di Lombok Tengah. Ketua KPU Lombok Tengah Hendry Harliawan mengungkapkan sementara pada Pilkada tahun ini, 70,22 persen jumlah partisipasi pemilih. Sedangkan 2020 sebesar 70,21 persen.
Dalihnya, fenomena tersebut tak hanya terjadi Lombok Tengah tapi juga secara nasional. Faktor rendahnya partisipasi antara lain karena cuaca saat pencoblosan, pengurangan jumlah TPS, hingga banyaknya DPT yang pindah domisili sebelum hari pencoblosan.
Sementara itu angka masyarakat golput sekitar 220 ribuan dari total daftar pemilih tetap (DPT) 777.196 orang. “Tak hentinya kami melakukan sosialisai terhadap pemilih kita, memang edukasi dan pendidikan politik menjadi PR di KPU untuk terus kami tingkatkan,” terangnya kepada media usai rapat sidang pleno Pilgub dan Pilbup di Hotel Swiss Bell, Praya Barat, Selasa (3/12/2024).
Sementara itu angka partisipasi tersebut jika dibandingkan pada Pileg dan Pilpres tak bisa dibandingkan karena berbeda kondisinya.
Sedangkan terkait porsi anggaran dikatakannya sama pada Pilkada tahun lalu bahkan lebih banyak digunakan untuk sosialisasi, termasuk sepuluh eleman salah satunya kepada pemilih pemula di setiap sekolah dan kampus.
“Kita sudah maksimal melakukan sosialisasi tetapi ada beberapa indikator yang memang menjadi ukuran partisipasi pemilih kita sama dengan 2020,” tuturnya.
Diketahui hasil rapat pleno Pilbup Lombok Tengah, Paslon nomor urut 1, Ruslan Turmudzi dan Lalu Normal Suzzana mendapatakan suara 85.944 suara.
Paslon nomor urut 2, Lalu Pathul Bahri dan M Nursiah mendapatkan 298.197 suara, sementara paslon nomor urut 3 yakni Ahmad Puaddi dan Legewarman mendapatkan 138.801 suara.
Sementara itu jumlah total pemilih 777.196 suara, jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya yakni 545.722 suara, termasuk pemilih pindahan dan tambahan.
Sedangkan jumlah suara sah yakni, 522.942 suara dan jumlah suara tidak sah yakni 22.780 suara.(nis)