LOMBOK – Kepala Pelaksana BPBD Lombok Tengah, Ridwan Makruf menyampaikan dampak hujan deras Rabu (1/1/2025). Dimana setidaknya 20 rumah terdampak sementara yang mengalami rusak berat tujuh rumah dan lainnya mengalami rusak ringan di Desa Semoyang, Kecamatan Praya Timur.
Sementara untuk banjir terjadi di Dusun Torok Aik Belek, Desa Montong Ajan, Kecamatan Praya Barat. Diketahui merendam 20 rumah dan saat ini air telah surut.
“Sudah kondusif sekarang,” tegas Ridwan kepada jurnalis koranlombok.id, Kamis (2/12/2024).
Kata Ridwan, banjir juga terjadi di sejumlah tempat. Di antaranya Desa Beleka dan Desa Ganti, Kecamatan Praya Timur.
Dari bencana alam ini, Ridwan mengatakan akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lombok Tengah dan Balai Wilayah Sungai (BWS).
Kepala Desa Semoyang Zulkarnaen mengatakan, pihaknya mendata ada sekitar 32 rumah terdampak baik rusak ringan maupun berat dengan rincian 30 rumah di Dusun Kebon dan 2 rumah di Dusun Bagek Kerongkong.
Kades menyampaikan telah mendapatkan bantuan logistik dari BPBD Lombok Tengah, sementara itu Pemdes telah mengimbau masyarakat untuk mengungsi ke rumah tetangga dan kerabat terdekat selama rumah mereka dalam perbaikan.
“Dari 32 unit ada 15 rusak parah sisanya rusak sedang,” bebernya.
Selain itu salah satu tanggul Bendungan Pare di desa setempat juga nyaris jebol karena luapan air. Dampaknya akses jalan masyarakat terganggu dan membahayakan.
“Masyarakat sudah terdampak sekitar 500 Kepala Keluarga (KK) karena tidak bisa melintasi jalan, ini menghubungkan antara Dusun Pare Lauk, Dusun Pare Daya, dan Dusun Bagek Pengadang,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Desa Loang Maka, Kecamatan Janapria, Muksin juga mengatakan akibat meluapnya air dari Bendungan Embung Melat 1 di Dusun Lingkoq Waru yang berbatasan langsung dengan Desa Saba membuat jalan aspal terkikis.
Sehingga lalu lintas warga yang ingin ke Desa Saba atau Janapria terpaksa sementara ini hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua, pihaknya memberlakukan buka tutup jalan mengingat banyak warga yang menggunakan sebagai akses menuju sekolah.
“Yang bisa lewat hanya sepeda motor itupun harus pantauan dari BKD dibantu oleh Pak Bhabinkamtibmas,” ceritanya.
“Pihak BWS menyarankan untuk jalan ditutup total,” sambung Kades.(nis)