LOMBOK – Pada awal tahun 2025 Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Lombok Tengah akan mulai aktifkan pos bersama Dinas Perhubungan di Terminal Pasar Mujur, Kecamatan Praya Timur.
Sekretaris Damkartan Lombok Tengah, Masujiadi mengungkapkan jika intensitas bencana kebakaran di Kecamatan Praya Timur lebih tinggi daripada wilayah lainnya, apalagi saat musim tembakau.
“Maka kami upayakan dengan keterbatasan anggaran yang ada dahulu kita tempatkan anggota dengan 1 unit dahulu,” ungkapnya kepada jurnalis koranlombok.id, Rabu (5/2/2025).
Selain itu, dengan adanya pos tersebut response time anggota menuju tempat kebakaran dapat lebih cepat kendati nanti akan diback up oleh armada yang ada di Praya.
Sementara response time saat ini sekitar 15,31 menit kurang sedikit dari minimal waktu standar yang ditentukan yakni 15 menit.
“Begitu terima laporan dari call center 112 itu anggota menuju lokasi harus 15 menit, nantinya saat pos yang di Mujur ini sudah beroperasi minimal akan lebih cepat tertangani,” katanya.
Rencananya di Pos Damkar Mujur akan disiagakan 18 anggota dengan sistem 24 jam yang dibagi dalam tiga sift piket.
“Nanti bergantian piket enam orang setiap piket, insyaallah sedang kita persiapkan lebih detail fasilitas kamar mandinya, velbet sudah kita punya,” ceritanya.
Kata Sekdis, sebelumnya secara bangunan fisik diperuntukan untuk Pos Pemadam Kebakaran telah dibangun di beberapa Kecamatan seperti Jonggat, Batukliang, Kopang dan Pujut.
Namun pihaknya masih perlu banyak melengkapi sejumlah fasilitas dan peralatan seperti sumber air untuk unit yang disiagakan, fasilitas personel berjaga seperti velbet dan sarana lainnya untuk mereka melakukan piket 24 jam.
Sekdis berharap kedepan keempat Pos Damkartan yang direncanakan tersebut perlahan akan dapat direalisasikan, sementara itu idealnya setiap kecamatan ada satu pos dengan satu unit yang harus stand by.
Selain itu, pihaknya baru memiliki tujuh unit kendaraan pemadam dan yang beroperasi hanya enam unit.
“Idealnya minimal per kecamatan satu unit, belum lagi yang di Mabes mungkin minimal lima unit untuk membackup 12 yang ada di kecamatan. Sehingga ada 17 unit atau lebih lah sehingga tidak ada masalah terkait response time,” tegasnya.(nis)