LOMBOK – Beberapa bulan terakhir ini warga Dusun Pare, Desa Semoyang, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah terpaksa membeli air bersih di desa tetangga. Tepatnya di Desa Ganti.
Saking dibutuhkan air di desa ini, setiap ada pendistribusian air bersih oleh pihak manapun, termasuk dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah, Rabu (1/11/2023) warga berebutan.
dimana warga yang mengetahui truk tangki bantuan air bersih datang, mereka berbondong-bondong membawa sejumlah gentong plastik dan ember, warga mengaku untuk kebutuhan konsumsi karena selama ini kesulitan dan harus membeli air hingga desa tetangga.
“Kalau untuk nyuci dan mandi jauh dari sini, ada sumur jaraknya 1 kilometer. Kalau untuk minum kita beli per galonnya Rp 2.500,” beber warga Semoyang, Nurjanah di lokasi.
Nurjanah mengatakan untuk membeli air kebutuhan minum dan masak, ia dan warga Dusun Pare lainnya terpaksa membeli air minum hingga ke luar Desa Semoyang bahkan sampai ke Desa Ganti.
“Sekali beli kami langsung 10 galon beli air,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Lombok Tengah, H. Ridwan Makruf menegaskan pihaknya siap memberikan bantuan air bersih hingga berakhirnya musim kemarau yang diprediksi pada Desember 2023.
“Kita sudah buat surat darurat itu dari September, November dan Desember, jadi yang 100 tangki yang kita pengadaan dari PDAM itu sudah habis terdistribusi,” ujarnya via ponsel kepada jurnalis Koranlombok.id, Jumat (27/10/2023).
Ridwan mengatakan, terkait sumber air dirinya mengambil di sejumlah tempat dengan bantuan armada mobil tangki dari PMI Lombok Tengah, BWS NT I, Bank NTB Syariah, Dinas Sosial dan PDAM.
Sementara itu hampir semua kecamatan di Lombok Tengah saat ini terdampak kekeringan kecuali di Kecamatan Batukliang Utara, sementara itu Kecamatan yang paling banyak meminta air bersih adalah Kecamatan Jonggat dan Praya Timur.
“Yang sudah kami salurkan kurang lebih 300 tangki,” katanya.(nis)