LOMBOK – Lembaga Lingkaran Studi Buruh Migran Indonesia (LIBMI) NTB memberikan atensi terhadap kasus TKI yang ditembak di Malaysia Timur.
Korban Gafur, 28 tahun warga Dusun Kecego, Desa Waringin, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur. Saat ini dari LIBMI terus melakukan koordinasi dan komunikasi untuk mengupayakan pemulangan secepatnya jenazah korban penembakan.
Perwakilan LIBMI NTB, Mawardi mengatakan setelah melakukan komunikasi dengan pihak keluarga dan pihak terkait. Jenazah korban sudah dipastikan akan dipulangkan ke Lombok Timur sesuai permintaan keluarga. Akan tetapi saat ini jenazah masih berada di Malasyia Timur untuk keperluan penyelidikan pihak kepolisian setempat.
“Sudah ada kepastian, setelah koordinasi dengan pihak keluarga dan pak Kades, jenazah sudah diketahui titik lokasinya,” ungkapnya kepada jurnalis Koranlombok.id, Senin (5/8/2024).
Mawardi menerangkan, natinya juga akan dilakukan verifikasi oleh Konsultan Jendral Republic Indonesia untuk memastikan hubungan korban dengan keluarga yang ada di Desa Waringin, Kabupaten Lombok Timur.
Dari proses tersebut, kata dia, Konsultan RI akan melakukan pengawalan pemulangan jenazah hingga diterima pihak keluarga. Pihaknya belum bisa memastikan waktu pemulangan, sebab ada serangkaian penyidikan yang harus dilalui sehingga nantinya jenazah diserahkan ke pihak keluarga.
“Sudah ada kepastian, cuma masih dalam keperluan penyidikan di Malasyia,” bebernya.
Dia menambahkan, korban yang sejak lama mengantungkan hidup sebagai pekerja migran Indonesia (PMI) alias TKI meninggalkan seorang istri (Baiq Pademi) dan dua orang putri yakni, Latif yang baru masuk taman kanak- kanak dan Cahaya yang baru berumur 8 bulan.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lombok Timur, M. Khairi menegaskan jika korban kasus penembakan akan dipulangkan sesuai dengan permintaan pihak keluarga. Kendati korban sebagai PMI jalur illegal, tetap menjadi tanggung jawab negara untuk melakukan pemulangan.
“Ini tetap menjadi kewajiban negara untuk memfasilitasi pemulangan jenazah PMI yang meninggal,” katanya.
Ia menceritakan, setelah jenazah korban diketahui titik lokasinya kemudian dibawah ke rumah sakit untuk keperluan penyidikan dan pemulangan. Berkaitan dengan waktu pemulangan, pihaknya menerangkan masih menunggu informasi dari pihak KBRI Indonesia di Malasyia.(fen)